proppeler

APA ITU SYAFAAT ?

April 12, 2017
SYAFAAT
Kata Syafaat dalam Bahasa Arab mempunyai “pertolongan” atau “bantuan”. Para Mufassirin menjelaskan definisi syafaat sebagai pertolongan atau bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang mengharapkan pertolongan atau bantuan untuk menghilangkan mudharat baginya. Selanjutnya, para ulama’ Mutakallimin mendefinisikan syafaat dengan pertolongan yang diberikan oleh Nabi Muhammad  kepada umatnyadi hari kiamat untuk mendapatkan keamanan atau kebebasan dari hukuman.

           Dikalangan umat Islam terdapat perselisihan pendapat mengenai syafaat, terutama antara madzhab Ahlu Sunnah Wal Jamaah dengan madzhab Khowarij dan Muktazilah. Madzhab Ahlu Sunnah Wal Jamaah meyakini bahwa syafaat itu ada dan bakal berlaku, sedangkan menurut pendapat kaum Khowarij dan sebagian dari kaum Muktazilah  tidak meyakini adanya syafaat.
Perbedaan pendapat ini sebenarnya berpangkal pada perbedaan dalam pemahaman Al-Qur’an dan penafsirannya. Mengingat di dalam Al-Qur’an memang ada ayat yang menjelaskan tentang syafaat dan ada ayat yang secara lafdziyah mengindikasikan syafaat itu tidak ada. Kemudian para penganut Ahlu Sunnah Wal Jamaah menyatakan bahwa ayat-ayat tersebut bersifat umum yang harus ditakyid (dijelaskan-dikecualikan) terlebih dahulu dengan ayat-ayatyang bersifat khususiyah.
Imam Nawawi dalam Kitab Majmu’ mengatakan, bahwa adanya syafaat ini telah menjadi keyakinan madzhab Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Tetapi, menurut golongan Muktazilah dan Khowarij menolak adanya syafaat dengan berpedoman Firman Allah  :

وَأَنْـــذِرْهُمْ يَوْمَ اْلآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوْبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِـــيْنَ. مَالِلظَّالِــمِــيْنَ مِنْ حَمِيْمٍ وَلَا شَفِــيْعٍ يُطَاعُ 
(المؤمن : 18)
Artinya :

“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai dikerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang dzolim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya” (Q.S. Al-Mukmin :18 )   

Memang, apabila dipahami secara parsial, ayat diatas seolah-olah menolak adanya syafaat. Tetapi, jika kita membaca ayat berikutnya Al-baqoroh : 225 yang terkenal dengan sebutan Ayat Kursi menjelaskan tentang syafaat yaitu :
مَنْ ذَا الَّذِىْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلًّا بِـــإِذْنِه يَعْلَمُ مَا بَــــيْنَ أَيْدِيْـهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَايُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَايَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ (البقرة : 255)

Artinya :
“Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan apa-apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendaki-Nya kursi Allah meliputilangit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Q.S. Al-Mukmin :109- 110 )  

Menurut Abu Mansur Muhammad bin Muhammad al-Ma’turidi as-Smaraqandi (wafat th. 333 H) di dalam kitab tafsirnya yang berjudul At-Tafsir Al-Ma’ruf Bi-Tilawati Ahli Sunnah, hal. 148 menerangkan bahwa syafaat itu diterima, sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 28 yang afrtinya “dan mereka tidak dapat memberi syafaat melainkan orang yang diridloi Allah....” Dari ayat tersebut mendefinisikan syafaat adalah usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain. Syafaat tidaka berlakua bagi orang kafir, karena syafaat ditujukan khusus bagi seorang muslim untuk agar terhindar darikemudharatan.
  
Rasulullah  bersabda :
شَفَاعَتِى لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِى
 Artinya :
“Syafaatku hanya dipruntukkan bagi orang yangberdosa besar dari umatku”
إِدَّخَرْتُ شَفَاعَتِى لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّــتِى
 Artinya :
“Aku menyimpan syafaatku bagi para pendosadari umatku”

Ayat yang melemahkan keyakian orang-orang Yahudi tentang syafaat

Bagi bangsa Yahudi mempunyai keyakinan yanh khusus tentang syafaat ini. Misalnya, sebagaimana yang telah dijelaskan secara gamblang dalam Al-Qur’an bahwasannya mereka meyakini bahwa diri mereka (bangsa Yahudi) adalah salah satu bangsa yang terkenal, dan mereka menganggap diri mereka adalah anak-anak Tuhan dan kekasih Allah. “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan : kam ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya” (Q.S. Al-Maidah : 18)

Bangsa Yahudi meyakini bahwasannya kaumnya sebagai bangsa yang kuat diantara kaumnya nabi-nabi terdahulu dan mereka menjanjikan bahwa para nabi mereka itulah yang akan memberikan syafaat dan memasukkannya ke surga. Inilah yang menyebabkan mereka tetap mengandalkan bangsa dan keturunannya kepada nabi-nabinya, sehingga mereka mengklaim akan masuk surga dan menganggap agama mereka yang paling benar. “dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata : sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani. Yang demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah (Yahudi dan Nasrani) Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar ” (Q.S. Al-Baqarah : 111)

Bahkan saat ini mereka telah sampai pada pemaksaan kehendak terhadap penggelembungan tentang kemuliaan mereka dana mereka mengira bahwa mereka tidak akan disentuh siksa api neraka kecuali beberapa hari saja “Dan mereka berkata, “kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali beberapa hari saja”. (Q.S Al-Baqarah : 80).
Namun keyakinan mereka (Yahudi dan Nasrani) akhirnya termentahkan dengan Firman Allah
قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُــكُمْ بِذُنُوْبِكُمْ بَلْ أَنْــتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَللهِ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا وَإلَيْهِ الْمَصِيْرُ
 Artinya :

“Katakanlah maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosa kamu? (kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-Nya) tetapi kamu adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia (Allah) mengampuni bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antaa keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu) (Q.S. Al-Maidah : 18)

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔